Keluarga-Sekolah-Masyarakat Tentukan Keberhasilan Pendidikan Anak

BANTUL, sdit.arraihan.org--Ada tiga komunitas yang berkontribusi besar atas keberhasilan pendidikan anak. Ketiga komunitas tersebut adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala SDIT Ar Raihan, Triadmoko, pada kegiatan Orientasi Orang Tua Calon Siswa Baru SDIT Ar Raihan Jumat (5/6) kemarin.

Pada acara yang berlangsung pukul 13.00 sampai dengan 15.00 WIB tersebut Triadmoko mengungkapkan bahwa sekolah tidak dapat berdiri sendiri dalam mendidik anak, orang tua memiliki kontribusi yang tidak kalah besar. Oleh karena itu, pengelola SDIT Ar Raihan senantiasa melibatkan orang tua dalam praktik pendidikan formal di SDIT Ar Raihan. Pelibatan orang tua tersebut menurut Triadmoko melalui komunikasi intensif antara sekolah dengan para orang tua. Melalui komunikasi ini, berbagai informasi, kebijakan, agenda, hingga permasalahan anak dapat dibicarakan lebih dini sehingga dapat diatasi secara tepat.

Selain keluarga, menurut Triadmoko, kontribusi masyarakat dalam pendidikan anak pun demikian besar. Kontribusi ini bisa jadi dalam hal positif, bisa jadi pula bersifat negatif. Oleh karena itu, sekolah dan keluarga diharapkan benar-benar memperhatikan hal ini.

Hadir pula dalam acara tersebut Pihasniwati dan Triana Nunung Bintari. Pada kesempatan itu, Pihasniwati menyampaikan bahwa masa Sekolah Dasar merupakan masa studi terpanjang dalam strata pendidikan di Indonesia yang akan dialami anak, yaitu selama enam tahun. Selain menempuh studi terlama, di Sekolah Dasar pulalah anak mengenal berbagai hal baru, mulai mempelajari konsep ilmu pengetahuan, kosakata-kosakata baru, organisasi kelas, dan sebagainya.

Pihasniwati mengingatkan, masa enam tahun tersebut bukanlah enam tahun untuk anak semata melainkan berlaku pula untuk orang tua. Para orang tua hendaknya benar-benar mendampingi anak secara tepat sesuai perkembangannya. Bahkan, menurut dosen UIN Sunan Kalijaga itu, orang tualah yang seharusnya pertama kali mengenalkan konsep sekolah; bagaimana sekolah, apa yang ada di sekolah, mengapa harus sekolah, apa yang harus dipersiapkan, dan sebagainya.

Lebih lanjut Pihasniwati menguraikan bahwa “kehadiran” orang tua dalam pendidikan ini tidaklah main-main. Berhasil-tidaknya pendidikan di Sekolah Dasar sangat dipengaruhi oleh kontribusi orang tua. Bahkan, menurut lulusan program magister Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada itu, keberhasilan pendidikan dan karier orang tua itu sendiri tidak ada artinya jika dia tidak dapat mengantarkan anaknya untuk menjadi manusia terdidik dan berhasil.

Senada dengan Pihasniwati, Trianawati Nunung Bintari mengungkapkan bahwa kecerdasan anak bukanlah ditentukan oleh keturunan, melainkan oleh pola pengasuhan orang tuanya. Orang tua yang baik akan mampu menduduki berbagai peran bagi anak, mulai sebagai guru, sebagai teman, sebagai orang tua, dan yang terpenting adalah sebagai model bagi anak.

Acara yang digelar di Ruang Kelas III B SDIT Ar Raihan itu diperuntukkan bagi orang tua ke-84 calon siswa baru SDIT Ar Raihan untuk tahun jaran 2015/2016. Pada akhir acara dibicarakan pula agenda Sekolah Orang Tua. Nantinya, pada tiap-tiap Sabtu pekan pertama akan dilaksanakan Sekolah Orang Tua dengan pemateri khusus. Untuk kepentingan ini, orang tua berkesempatan memilih tema yang diinginkan. Dengan adanya Sekolah Orang Tua ini, komunikasi dan keserasian pemahaman tentang pendidikan anak antara SDIT Ar Raihan dengan orang tua akan terbentuk. (sab)