Permainan Egrang Bathok Meriahkan Peringatan Hari Guru di SDIT Ar Raihan Bantul


BANTUL ~ Tanggal 25 November merupakan hari istimewa bagi guru Indonesia. Pada tanggal tersebut segenap rakyat Indonesia memperingati hari besar bernama Hari Guru. Tidak seperti biasanya, SDIT Ar Raihan memeriahkannya dengan kegiatan di sekolah.

“Saya sengaja memokuskan kegiatan di sekolah bersama siswa. Pada hari istimewa ini saya tidak ingin menjadi eksluksif, kami justru menyelenggarakan kegiatan bersama seluruh siswa,” ungkap Triadmoko ketika ditemui di SDIT Ar Raihan, Rabu (25/11).

Kepala SDIT Ar Raihan itu menyampaikan bahwa peringatan hari guru diisi upacara dan permainan tradisional. Upacara digelar di lapangan SDIT Ar Raihan Sumberbatikan tepat pukul 07.00 WIB dengan pembina upacara Triadmoko. Selesai upacara, siswa bersama guru pun mengisi acara dengan memainkan dolanan egrang bathok.

“Dengan mengangkat permainan egrang bathok saya berharap siswa lebih mengenal permainan tradisional itu. Saya pandang, dengan bermain egrang, mereka akan berlatih kekuatan dan ketangkasan sekaligus,” jelas Triadmoko.

Hadirnya permainan tradisional egrang di Hari Guru ini sekaligus merupakan kontribusi SDIT Ar Raihan dalam pemanfaatan produk dalam negeri. Bahan egrang menurut Triadmoko berasal dari alam. Hal ini selaras dengan program kerja Yayasan Ar Raihan yang ingin menjadikan semua lembaga yang berada di bawah naungannya peduli lingkungan.

Setelah bermain egrang bersama, siswa Ar Raihan dibagi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas siswa kelas 1 dan 2. Kelompok ini mengikuti lomba mewarnai. Sementara itu, siswa kelas 3-6 yang tergabung dalam kelompok 2 mengikuti lomba menulis surat untuk guru. Lomba dilaksanakan hingga pukul 10.00 WIB.

“Kami mengikuti lomba mewarnai bersama dengan ditemani guru-guru,” papar Azizah Abasrin. Siswa kelas 1 tersebut mengaku senang karena bisa mewarnai bersama dalam suasana santai dan cerita.

Senada dengan Azizah, Fahmi Alhasani yang duduk di kelas 4 juga mengaku menikmati kompetisi menulis surat untuk guru. Fahmi mengemukakan bahwa dia tidak melakukan persiapan khusus untuk mengikuti lomba.

“Menulis saja, di rumah tidak latihan. Tidak menang tidak apa-apa, yang penting bisa menulis surat untuk guru,” tutur Fahmi. Lebih lanjut Fahmi menyampaikan bahwa di dalam suratnya dia menuliskan rasa bangganya terhadap guru-guru yang menemaninya belajar dari pagi hingga sore.

Dihubungi secara khusus, Ketua Panitia Kegiatan Hari Guru SDIT Ar Raihan, Sri Erdarsih, menuturkan bahwa memang tidak ada target prestesius dari kegiatan itu. Penanggung jawab bidang kesiswaan SDIT Ar Raihan tersebut menyampaikan bahwa tujuan kegiatan adalah memeriahkan Hari Guru dengan acara yang edukatif, penuh keakraban, dan ramah lingkungan. [sab]